MEDAN | BUSER-INVESTIGASI.COM
Viralnya video di Media Sosial terkait adanya dugaan penyuntikan vaksin kosong kepada seorang siswa di Sekolah Wahidin Kecamatan Medan Labuhan beberapa waktu yang lalu, walikotaMedan, Muhammad Bobby Afif Nasution sangat menyayangkan terjadinya vaksin tersebut.
Walikota Medan Bobby Nasution dengan tegas meminta kepada pihak terkait agar bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
"Saya meminta petugas dan penanggung jawab kegiatan tersebut harus bertanggungjawab atas kejadian ini. Dokter, perawat dan penanggungjawab kegiatan tersebut harus bertanggung jawab atas kejadian ini," tegasnya, Jumat (21/1).
Dia menambahkan, berdasarkan laporan yang diterimanya dari Kadis Kesehatan Kota Medan, bahwa pelaksanaan vaksinasi di sekolah tersebut bukan dilakukan Pemko Medan. Termasuk, petugas yang melakukan penyuntikan vaksin bukan dari tenaga kesehatan puskesmas dibawah naungan Pemko Medan.
"Bukan kami tidak mau bertanggung jawab, tapi itu dilakukan bukan pihak kami. Kami akan bertanggungjawab penuh atas kejadian ini apabila itu memang kami yang melakukan", jelasnya.
Dia menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Polres Belawan dan Kapoldasu terkait kejadian ini. Dimana, petugas ataupun pihak yang terlibat telah diperiksa atas kejadian ini. Dia berharap pemeriksaan selurus-lurusnya. Bahkan, pihak IDI dan MUI diminta pendapatnya terkait hal ini.
"Kita minta pemeriksaan ini dilakukan selurus-lurusnya. Apakah karena kelelahan, lalai dan lainnya. Kita tunggu hasil pemeriksaannya," tambahnya.
Gubsu Minta Dokter G Dihukum
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, meminta agar vaksinator (dokter G) yang menyuntikkan vaksin kosong ke murid SD dihukum. Sebab, itu mencederai kepercayaan orangtua murid.
"Kita hukumlah, pasti kita hukum, udah pasti salah itu, gak boleh, itu mencederai orang," ujarnya di Rumah Dinas Gubernur Jalan Sudirman Medan, Jumat (21/1).
Secara pribadi mantan Pangkostrad itu belum mengetahui secara detail informasi mengenai adanya kabar tentang penyuntikan vaksin kosong ke sejumlah murid SD di Kota Medan.
"Nanti saya akan cek, tak boleh vaksin kosong, kayaknya jauh kali itu, nanti kita buktikan, kasi videonya nanti akan kita cari itu," tegasnya.
Poldasu Dalami Penyelidikan
KABID Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan video tersebut direkam saat pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SD Wahidin Medan Labuhan pada hari Senin (17/01/22) yang digelar oleh Polsek Medan Labuhan Polres Labuhan Belawan bekerja sama dengan RS Delima Martubung
Hadi menuturkan video tersebut direkam oleh orang tua korban K saat sang anak O (11) tengah divaksinasi. Setelah kembali kerumah, orang tua korban memperlihatkan dan mengirimkan video tersebut kepada keluarganya dan pada hari Kamis (20/01/22) video tersebut viral di media sosial
"Saat ini Polda Sumut tengah memeriksa vaksinator Inisial G dan petugas aplus inisial W. Keduanya tenaga kesehatan di RS Delima Martubung dan kita juga akan terus mendalami dengan meminta keterangan saksi ahli," lanjut Hadi
"Untuk barang bukti rekaman video, spuit serta daftar vaksinasi sudah kita sita. Sampel darah korban juga akan dilakukan pengujian ke BPOM Medan serta akan diperiksa oleh ahli IDI Sumut. Perkembangan lebih lanjut akan kami sampaikan," pungkas Hadi. (ok)