DELI SERDANG | BUSER-INVESTIGASI.COM
Malang nian nasib yang dialami Bunga (Nama samaran). Wanita yang tinggal di salah satu desa di Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang, tersebut ditinggal pria yang boleh dikata sukses menghamilinya.
Kini, Bunga pun meradang meratapi nasib dengan kondisi perut semakin membesar.
"Aku dihamili MRJ. Dia ngakunya kerja di kantor wali kota Medan. Sudah 3 bulan usia kandunganku. Sekarang dia lari dari tanggungjawab. Nomor HPku pun diblokir ya. Bak ibarat kata pepatah habis manis sepah dibuang. Pada hal dia berjanji akan menikahiku. Itu ada surat pernyataannya.", ujar Bunga lirih saat ditemui dikediamannya, Sabtu kemarin.
Dikisahkan Bunga, peristiwa miris yang dialaminya berawal dari perkenalannya dengan seorang pria inisial MRJ mengaku pegawai di Pemko Medan Sumatera Utara lewat media sosial Facebook.
Singkat cerita, menindaklanjuti perkenalan dua insan beda jenis kelamin yang berawal dari media sosial tersebut, disepakati untuk copy darat alias ketemuan. Sesuai tempat yang disepakati yakni seputaran wilayah kecamatan Deli Tua, ketemuan pun terlaksana.
Selanjutnya, dirasa semuanya sudah dirasa cocok, dan hati keduanya pun sedang berbunga - bunga, kemudian dua sejoli yang diduga lagi mabuk asmara tersebut, dengan menunggangi sepeda motor milik MRJ berkeliling seputaran kota Medan.
Dalam perjalanan berkendara sepeda motor itu, hingga akhirnya, entah terbesit diawal atau saat di perjalanan, MRJ mengarahkan sepeda motornya ke salah satu hotel kelas melati di wilayah Kecamatan Medan Selayang.
Detik berikutnya, keduanya masuk dan nginap di hotel tersebut. Di sanalah MRJ melancarkan aksinya. Diduga telah termakan bujuk rayu atau juga diduga sedang kasmaran dimabuk cinta, MRJ memacu senjatanya menanamkan benih di rahim Bunga.
"Pas keliling - keliling naik kereta (Sepeda motor) itu, keretanya dibelokkannya ke sebuah hotel. Dan waktu itulah kami nginap di hotel itu. Disitulah aku digituinya. Saat itu aku seakan terbuai bagai terhipnotis", ucap Bunga lirih seraya menambahkan jika kejadian serupa telah beberapa kali mereka lakukan.
Semenjak terjadinya peristiwa pertama, MRJ terus mengajak Bunga melakukan hubungan intim. Hingga beberapa bulan kemudian, Bunga pun memyadari perutnya telah berisi janin hasil perbuatannya bersama MRJ.
Dengan kondisi demikian, tepatnya pada 31 Januari 2022, Bunga pun memberi tahu kondisinya kepada MRJ dan meminta pertanggungjawaban.
Dalih pertanggungjawaban, MRJ pun mengajak Bunga ke salah satu keluarganya di kawasan Medan Johor. Disana, MRJ membuat surat perjanjian dibubuhi materai 10 ribu yang bunyinya, bahwa MRJ bertangungjawab atas kejadian yang dialami Bunga dengan disaksikan oleh sepupu MRJ. (*/red)
