MEDAN | buser-investigasi.com
Lanjutan kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 resmi tidak digelar oleh PSSI dan operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB). Keputusan kontroversial itupun diakui oleh menajemen klub menimbulkan beragam kerugian. Satu di antaranya PSMS Medan.
Manajer PSMS Medan, Mulyadi Simatupang menyebut, pihaknya mengalami kerugian sebesar Rp 10,3 Miliar akibat keputusan PSSI yang tidak melanjutkan kompetisi Liga 2 musim 2022/2023.
Dijelaskan Mulyadi, angka fantastis itu merupakan akumulasi biaya dari persiapan tim dan mengikuti kompetisi. Termasuk biaya latihan PSMS Medan saat melakoni training camp (TC) di luar kota.
"Benar, selama persiapan dan mengikuti kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 PSSI, lebih kurang Rp 10,3 Miliar (kerugian yang dialami)," kata Mulyadi Simatupang kepada Tribun Medan, Senin (16/1/2023).
Dijelaskan Mulyadi, laporan keuangan itu juga sudah disampaikan oleh manajemen saat proses pembubaran tim PSMS Medan, di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jum'at (13/1/2023) lalu.
"Kemarin pada saat pembubaran tim yang dihadiri oleh seluruh pelatih dan pemain, baik langsung maupun melalui zoom yang juga dihadiri oleh perwakilan suporter secara transparan sudah dipaparkan oleh direktur terkait keuangan PSMS," ujarnya.
Tim berjuluk Ayam Kinantan itu, kata Mulyadi, berkumpul selama 10 bulan sejak melakukan persiapan hingga pembubaran. Belum lagi PSMS Medan selama satu bulan melakukan pemusatan latihan di Malang, Jawa Timur selama satu bulan.
"Ada sekitar 10 bulan sejak persiapan, ada sebulan kita di Malang persiapan," ujarnya.
Menurut Mulyadi, kerugian itu juga sudah dihitung dari segi biaya kontrak pemain. Secara materi pemain, PSMS memang memilih pesepakbola yang profesional karena serius untuk menghadapi Liga 2 musim 2022.
"Pemain-pemain kita juga, pemain yang betul-betul profesional, jadi kita betul-betul mempersiapkan untuk Liga 2 ini," katanya.
Alhasil dengan pertimbangan itu semua, maka Mulyadi menuturkan kerugian Rp 10 miliar yang dia sebut dialami oleh PSMS Medan adalah suatu kewajaran. "Sehingga wajarlah kerugian kita sekitar segitu," ucapnya. (trb)