Seorang pria di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar), AH (45) menganiaya dua anaknya yang masih berusia 8 tahun dan 12 tahun. Satu anaknya tewas, sementara satu lainnya terluka. |
PASAMAN | buser-investigasi.com
Seorang pria di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar), AH (45) menganiaya dua anaknya yang masih berusia 8 tahun dan 12 tahun. Satu anaknya tewas, sementara satu lainnya terluka.
Usai menganiaya berujung pembunuhan terhadap anaknya, AH berusaha bunuh diri, namun gagal. Pria itu mengalami luka berat.
Kasi Humas Polres Pasaman AKP Sudirman Syah menyebutkan, saat ini polisi sedang menangani kasus tersebut. Petugas masih belum bisa meminta keterangan dari tersangka, karena yang bersangkutan masih dalam penanganan medis.
"Terduga pelaku yang merupakan ayah korban masih mendapat perawatan. Mengalami luka tusukan di perut karena senjata tajam. Kemungkinan coba bunuh diri," kata Sudirman saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (18/1).
Sudirman menyebutkan, korban meninggal merupakan anak berusia 8 tahun berinisial P. Sedangkan AS, anak yang berusia 12 tahun terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang karena luka parah.
"Satu anak luka berat usia 12 tahun dirujuk ke RSUP M Djamil Padang. Muka hancur dan badan luka-luka," katanya.
Terungkapnya kasus tersebut setelah ibu korban mencari anaknya yang tidak kunjung pulang pada Senin (16/1) malam lalu. Keluarga dan sejumlah warga kemudian melakukan pencarian.
Saat dilakukan pencarian, ditemukan AH beserta P, anaknya yang paling kecil, di dalam pondok kebun mereka. AH dalam kondisi luka tusukan di perut, sementara anaknya meninggal dengan luka gorokan di leher.
Sebelum menemukan tersangka dan anaknya yang kecil, juga ditemukan anak korban yang lain berinisial AS (12 tahun) dalam kondisi luka. Lokasi penemuan juga di pondok kebun miliknya, namun beda lokasi yang diperkirakan berjarak sekitar 1 km.
Menurut sejumlah keterangan sejumlah saksi, AH awalnya membawa anaknya AS pergi ke kebun yang terletak di Tonang, Nagari Sundata sekitar jam 11.30 WIB. Sekitar pukul 15.00 WIB, sang ayah pulang ke rumah dan membawa lagi anaknya P untuk pergi bersamanya ke kebun lain yang terletak di Anak Aia Batuang Kampung Padang Paraman Dareh, Nagari Aia Manggih Barat.
"Karena hari sudah mulai gelap, pihak keluarga di rumah mulai resah dan memberitahukan kejadian ini ke sanak famili dan tetangga sekitar. Akhirnya sekitar pukul 20.00 WIB masyarakat menemukan AS di kebun Tonang dalam keadaan kritis bersimbah darah," jelasnya.`
Sudirman mengungkapkan sampai saat ini penyidik belum bisa meminta keterangan terhadap terduga pelaku karena masih mendapatkan perawatan di RSUD Lubuk Sikaping, Pasaman.
"Arahnya mungkin sedang menuntut ilmu atau bagaimana, kami belum tahu. Kami masih menunggu pemeriksaan dari dokter apakah sudah bisa dimintai keterangan. Saksi mahkota dalam kasus ini adalah anaknya yang selamat," katanya lagi. (*/dtc)