 |
| Seorang pria di Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) berinisial S (72), tewas mengenaskan setelah dibunuh anak kandungnya. Pelaku ditangkap saat bersembunyi di WC rumah dalam keadaan bugil atau tanpa busana. |
SUMSEL | buser-investigasi.com
Seorang pria di Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) berinisial S (72), tewas mengenaskan setelah dibunuh anak kandungnya. Pelaku ditangkap saat bersembunyi di WC rumah dalam keadaan bugil atau tanpa busana.
"Korban meninggal dunia karena dianiaya anaknya sendiri," kata Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi, Rabu (22/2).
Dijelaskan Andi, peristiwa nahas yang dialami korban itu terjadi di kediamannya di Jalan Penukal, Kelurahan Tungkal, Muara Enim pada Sabtu (18/2) sekitar jam 20.00 WIB. Di mana kejadian itu bermula dari warga yang curiga korban yang merupakan imam salat di musala setempat, tak hadir memimpin jalannya salat di hari itu.
"Kejadian berawal dari saksi dua orang saksi yang curiga korban tidak menjadi imam pada saat salat magrib, di mana korban selama ini menjadi imam di musala yang berada di samping kanan rumah korban. Saksi mengintip di jendela rumah korban dan dilihat korban tergeletak dengan berlumuran darah," kata Andi.
Melihat hal itu, katanya, saksi kemudian melapor dan dibantu beberapa warga mencoba masuk untuk menolong korban. Selain mengecek kondisi korban yang sudah tewas, warga bersama polisi pun langsung mencari pelaku yang merupakan anak korban, AR (34).
"Setelah dilakukan pemeriksaan, korban meninggal dunia usai dihantam kayu bufet (kayu kaki temoat tidur) di kepala bagian dahi. Selain itu, di tubuh korban juga ditemukan luka bekas cakaran," katanya.
Bahkan, saat polisi mencari keberadaan pelaku dan hendak menangkapnya, pelaku ternyata bersembunyi di WC rumah itu dengan keadaan bugil. Terhadap pelaku kemudian diamankan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Pelaku ditangkapnya saat sedang bersembunyi di dalam WC rumah itu dalam keadaan tanpa busana. Selanjutnya diamankan dan dilakukan pemeriksaan," katanya.
Namun, setelah dilakukan pemeriksaan terungkap jika pelaku rupanya merupakan pengidap gangguan jiwa. Sakit yang dialami korban itu juga ternyata telah diderita sejak lama.
"Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap pelaku dan saksi-saksi, didapat informasi jika pelaku mengalami ganggu jiwa dan sudah lama. Saat ini pelaku sudah diserahkan ke RSJ Ernaldi Bahar untuk dilakukan observasi atas gangguan jiwanya, sementara korban sudah dimakamkan," jelas Andi. (dtc)
