 |
| TIGA remaja disiksa dan ditelanjangi saat hendak menjual sepeda motor diduga hasil kejahatan di kawasan barak narkoba Dusun Tanjung Pamah, Desa Namorube, Kecamatan Kutalimbaru, Deliserdang. |
DELISERDANG | buser-investigasi.com
TIGA remaja disiksa dan ditelanjangi saat hendak menjual sepeda motor diduga hasil kejahatan di kawasan barak narkoba Dusun Tanjung Pamah, Desa Namorube, Kecamatan Kutalimbaru, Deliserdang.
Ketiganya berinisial S (17) warga Kelurahan Bonjol Setia, Kecamatan Binjai Kota, B (16) dan A (17) yang merupakan warga Timbang Langkat, Kecamatan Binjai Timur. Mereka diduga merupakan komplotan geng motor yang kerap bikin onar di jalanan dan pemukiman warga.
Bahkan sebelum disiksa dan ditelanjangi di dekat barak narkoba di kawasan itu, sempat membuat pernyataan di depan kamera.
Dari rekaman video yang beredar, terdengar ketiganya telah melakukan penculikan dan mengambil sepeda motor warga.
"Saya mengakui mencuri satu unit sepeda motor, dan menculik tiga orang pengendara sepeda motor," kata ketiga remaja ini.
Kemudian, perekaman video sempat mempertanyakan siapa penggerak aksi keonaran yang mereka lakukan.
"Bang Anca," jawab mereka.
Informasi yang diperoleh bahwa, ketiga remaja ini datang ke lokasi barak narkoba terbesar di Sumut itu, berniat hendak menjual sepeda motor yang berhasil mereka rampas. Namun, setibanya di sana mereka malah disiksa habis-habisan dan pakaiannya dilucuti.
Sebelumnya, Menurut DN orang tua B, peristiwa penganiayaan itu terjadi, pada Minggu (29/1) sekitar jam 06.00 WIB.
Saat itu, anaknya dijemput oleh kedua temannya dan mengajak B untuk mengantar sepeda motor ke lokasi kejadian. Sebelum kejadian penganiayaan itu, rekan-rekan anaknya ini terlibat keributan di Stadion kawasan Kota Binjai.
"Awalnya mereka ini ribut di depan stadion, ada sepeda motor tinggal lalu di bawa sama orang ini (kawan anaknya)," kata DN kepada wartawan, Rabu (1/1).
"Orang ini bangunin anak saya yang tidur di pos ronda, minta ditemenin ngantar motor," sambungnya.
Ia mengatakan, ketika itu anaknya ini pun ikut dengan kedua rekannya dan langsung menuju ke kawasan Dusun Tanjung Pamah, Desa Namorube, Kecamatan Kutalimbaru, Deliserdang.
"Sampai sana mereka langsung diberhentikan, dan di pukuli padahal sudah dibilang sama kawannya anak saya tidak tahu menahu, tapi tetap di pukuli," sebutnya.
DN menyampaikan, dirinya mengetahui bahwa anaknya ini dianiaya setelah diberitahu oleh tetangganya.
"Saya bangun jam delapan pagi, saya tanya orang situ mana Bili, katanya ditangkap dan di pukuli," ujarnya.
Dikatakannya, atas penganiayaan itu anaknya dan teman-temannya mengalami sejumlah luka dibagian tubuhnya.
"Dikepala, dileher, mulut, belakangnya sama tengkuknya di pukul pakai kayu, ditunjang sampai jatuh ke sungai kepalanya pecah," babernya.
Ia yang tidak terima anaknya diperlakukan dengan tidak manusiawi, memutuskan untuk membuat laporan ke Polrestabes Medan dan berharap para pelaku segera ditangkap.
"Saya nggak terima anak saya dipukuli, disiksa. Jadi karena saya nggak terima makanya melapor, lukanya parah, apa lagi lihat videonya nggak terima kali," pungkasnya. (*/trc)
