Samosir | buser-investigasi.com
Kekecewaan mendalam menyelimuti pihak keluarga alrmarhum Bripka Arfan Saragih, pasca pihak kepolisian memaparkan hasil otopsi penyebab kematian anggota Polres Samosir itu, dengan kesimpulan bunuh diri.
Aparat Kepolisian dihadiri Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman dan jajaran serta ahli forensik dari Polda Sumatera Utara, ketika menggelar konfrensi pers, Selasa (24/3/2023) di Mapolres Samosir, Jalan Danau Toba, Pangururan, menyampaikan hasil otopsi penyebab kematian Arfan Saragih adalah "bunuh diri".
Keluarga almarhum Bripka Arfan Saragih didampingi Kuasa Hukumnya, Dolin Siahaan yang diundang resmi untuk menghadiri konferensi pers, terlihat sangat kecewa.
Kesedihan mendalam terlihat juga, ketika ibunda Bripka Arfan didampingi suami dan istri almarhum Jeni Simorangkir, menangis histeris memasuki Mapolres Samosir.
"Kemanalah kucari anakku ini Tuhan, anak...oh anakku, segitu baiknya anakku ini, tolonglah aku Tuhan" tangis ibu Arfan tepat di samping Jeni Simorangkir (Istri Arfan) yang menatapi sambil mengusap foto almarhum suaminya dengan isak tangis saat berjalan memasuki halaman Mako Polres Samosir. "Perginya kau kerja papi...kenapa pulang jadi begini..." kata Jeni sambil menangis.
Kejadian memilukan itu menarik perhatian para jurnalis, hingga mengabadikan momentum yang mengiris hati itu.
Jeni Simorangkir kepada wartawan mengatakan, sudah membayar uang sebesar Rp. 750 juta, terkait permasalahan pajak kendaraan di Samsat Pangururan.
"Kita bahkan sudah menjual satu unit rumah tinggal yang berada di Desa Sianting-anting, Kecamatan Pangururan," sebutnya sedih.
Ia menambahkan, bersama almarhum suaminya sudah meminjam uang ke pihak Bank dan sudah disetorkan ke pihak Samsat Pangururan.
Jeni yang masih trauma akibat kematian suaminya mengungkapkan, sampai sekarang belum mempercayai kematian suaminya. "Anak-anak juga masih mengganggap bahwa bapak masih hidup," kata dia sedih.
Diterangkan juga, sebelum kematian Arfan Saragih, mereka berupaya meminjam uang sampai menjual rumah. "Tapi yang terjadi setelah uang terkumpul, justru suami saya ditemukan meninggal," sebutnya lagi.
Ahli forensik Polda Sumatera Utara mengungkapkan, Arfan Saragih diduga meninggal karena keracunan sianida.
Sementara itu, Kuasa Hukum keluarga Arfan Saragih, Dolin Siahaan, ketika temu pers saat diberikan kesempatan oleh pihak Kepolisian, menanyakan sumber sianida tersebut sampai ke tangan Arfan. "Kami ingin minta didalami pak Kapolres, dari mana itu sianida dapat diperoleh? Apakah di Samosir ini ada yang menjual sianida, kalaupun tidak ada, tolong didalami ini, dari mana ini" tanya Dolin.
Namun ketika hal ini ditanyakan, (zat yang menyebabkan kematian korban), dipesan dari mana?dan diberikan oleh pihak mana? Hal ini belum ada jawaban. (Dongan. PS)