 |
| Lahan HGU No 103 Kebun Bulu Cina, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, dibersihkan dari penggarap, Jumat (17/3). |
HAMPARAN PERAK | buser-investigasi.com
Lahan HGU No 103 Kebun Bulu Cina, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, dibersihkan dari penggarap, Jumat (17/3).
Dalam pembersihan itu alat berat diturunkan langsung membongkar tanaman kelapa sawit mulai dari batas areal Pasar 5, Pematang Beluh.
Sejumlah warga yang berada di rumah-rumah sederhana di lingkungan HGU mengaku hanya pendatang yang selama ini bekerja sebagai penjaga dan pemanen kelapa sawit. Sementara areal kelapa sawit yang ada milik warga yang tinggal di tempat lain seperti Binjai dan Langkat.
“Kami hanya pekerja pak, bukan kami pemilik kebun sawit ini,” kata Sari salah seorang warga Pasar 5, Batang Beluh.
Pengakuan yang sama juga diungkapkan sejumlah warga lain di sekitar lokasi yang sedang dibersihkan Tim Okupasi PTPN II. Mereka mengaku selama ini lahan HGU PTPN II milik orang-orang di luar Bulu Cina. Lalu sengaja menempatkan warga di areal kelapa sawit sebagai pekerja sekaligus pemanen yang kuasai.
Sesuai data PTPN II, sejak tahun 1996 sekitar 382 hektar dari 2.997 hektar HGU PTPN II Kebun Bulu Cina dikuasai warga atas nama Kelompok Tani Batang Beluh yang saat itu dimotori Haji Ramli dan kawan-kawan.
Namun setelah Haji Ramli wafat, keberadaan kelompok tani ini tidak terdengar lagi. Masing-masing oknum pengurus melepas lahan garapan mereka ke pihak lain dengan ganti rugi.
“Alhamdulillah pelaksanaan okupasi hari ini bisa berjalan sangat lancar dan kondusif. Kita berharap kondisi ini bisa terus berjalan hingga seluruh areal HGU Bulu Cina bisa kita bersihkan dan ditanam ulang,” terang Kabag Pengamanan dan Disposal Aset PTPN II, Topan E Sidabalok. (wol)
