 |
| Kondisi mobil. |
ASAHAN | buser-investigasi.com
Mini bus Juke BK 1747 RA, ringsek digilas kereta api (KA) jurusan Rantau Prapat-Medan, tepatnya di lintasan tanpa plank Jalan Agus Salim Pasar Lama Kabupaten Asahan. Dalam musibah ini seorang dokter dikabarkan meninggal dunia, sedangkan rekannya yang juga dokter kritis dilarikan di rumah sakit, Selasa (18/7).
Kecelakaan maut antara mobil minibus Nissan Juke warna silver kontra Kereta Api Sri Bilah jurusan Rantauprapat menuju Medan, memakan satu orang korban, yakni seorang dokter, Selasa pagi (18/7).
Korban dokter Osinta Silaen bersama rekan nya yang juga dokter Elsye Minar Sinambela saat mengendarai mobil Nissan Juke warna silver dengan plat nomor BK 1747 RA dihantam kereta api di perlintasan Jalan Marah Rusli, Kelurahan Selawan, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan. Akibat tabrakan itu dokter Osinta tidak dapat tertolong dan meninggal di tempat.
 |
| Mobil di lokasi. |
Sedangkan dokter Elsye Minar sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.
"Kita baru mendapat kabar, ada dokter kita yang bertugas di Puskesmas Meranti, Asahan bernama dokter Sinta telah meninggal dunia akibat tabrakan itu, dan seorang dokter lainnya masih dirawat di salah satu rumah sakit," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan dr Nanang.
Ia mengatakan bahwa salah satu korban yang masih kritis adalah seorang dokter hewan, dan masih mencari tau ada keperluan apa kedua dokter ini.
"Saya lagi mencari informasi kepada Kepala Puskesmas Meranti apa keperluan kedua korban, apakah saat tugas ke Puskesmas atau ada hal lain," jelasnya.
Sejumlah saksi mata menyebutkan, peristiwa ini bermula mini bus BK 1747 RA, tumpangi kedua korban datang dari arah Kisaran Asahan menuju arah Mutiara. Saat tiba di perlintasan kereta api tanpa plang papan pengaman, mobil langsung ditabrak Kereta Api dari jurusan Rantau Prapat - Medan.
"Kita sudah peringati, sudah berteriak akan ada kereta api lewat, namun teriakan warga tidak didengar kedua penumpang, sehingga tabrakan tidak terelakkan," kata Indra.
Akibat tabrakan hebat ini, mobil sempat terguling beberapa kali, dengan kondisi mobil ringsek, salah seorang korban ditemukan warga terlempar dari mobil, dan seorang lagi meninggal dunia di tempat.
Seorang Dokter Umum
Berprofesi dokter diketahui bernama Osinta Silaen, warga Jalan Diponegoro, Kisaran. Saat kecelakaan Osinta sebagai pengemudi mobil Nisan BK 1747 RA yang ditabrak kereta api.
"Beliau memang pegawai kami bekerja di Puskesmas Meranti," kata Kepala Dinas Kesehatan Asahan, dr Nanang Fitria Aulia, Rabu (19/7).
Terkait teman korban yang kritis akibat tabrakan disebut, kata Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Asahan, drh Yusnani, kabarnya dokter hewan namun tidak bagian dari pegawai Pemerintah Kabupaten Asahan.
"Katanya dokter hewan, saya cek, bukan anggota kami, mungkin beliau dokter hewan bekerja di swasta," kata drh Yusnani.
Kasat Lantas Polres Asahan AKP Galih Ramadhan Hariomursyid menjelaskan korban selamat kini telah dirujuk ke Kota Medan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"Informasi yang kami terima, korban mengalami patah tulang rusuk enam di bagian kanan. Korban sudah dirujuk ke Medan," kata AKP Galih, Rabu (19/7).
Di Rumah Duka
Sementara itu, suasana duka menyelimuti rumah dr Osinta Silaen (34), korban meninggal dunia akibat tabrakan antara minibus Nissan Juke.
Rumah terletak di Jalan Diponegoro, Kota Kisaran dikunjungi ratusan pelayat dari sesama rekan kerja, maupun pelayat lain. "Pemerintah Kabupaten Asahan sangat kehilangan, karena almarhumah dikenal sebagai pribadi yang baik dan sudah lama mengabdi. Mudah mudahan Tuhan menerimanya dengan baik," kata Muksin, Koordinator Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Asahan, saat melayat di rumah duka. Satu korban lainnya, yakni drh Elsye Sinambela (34) yang juga seorang dokter saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit karena megalami luka-luka.(bbs)
