MEDAN | buser-investigasi.com
Video pengakuan Supriatin diduga sebagai koordinator lapangan (korlap) judi togel di Langkat kembali viral di media sosial. Kali ini, ia membantah soal menyetor uang ke polisi dan mengungkap diintimidasi saat diperiksa usai penangkapan.
Dilihat detikSumut, Selasa (15/8), di dalam video berdurasi 02.12 menit itu, Supriatin sedang berada dalam sebuah ruangan. Dengan mengenakan baju hitam, ia menyampaikan pengakuannya.
"Terkait berita video yang viral itu saya, mengenai pembuatan video itu di kantor Denintel, Jalan Gaperta. Nah, masalah uang yang saya transfer Rp 25 juta ke Kanit Pidum, Herman, itu tidak ada. Yang ke Polsek-Polsek Rp 5 juta dan Rp 3 juta itu pun tidak ada sebenarnya," ujar Supriatin.
"Nah, masalah ada permasalahan dengan orang Denintel, kalau itu sih sebenarnya saya kurang paham. Cuma saya dapat informasi di bawah bahwasannya ada yang namanya Wak Udin itu main region satu. Nah, pas saya tanya region satu itu siapa? Orang Denintel. Nah saya berpikir begitu. Mungkin ini ada kaitannya dengan orang itu. Sebab apa mungkin karena ditangkap orang itu, terus merembet ke saya. Saya berpikir seperti itu," sambungnya.
Ia pun menyampaikan berada dalam tekanan saat divideokan terkait menyetor uang ke polisi tersebut.
"Jadi kalau soal video yang viral itu tidak ada. Kenapa video itu timbul, karena saya dengan rasa takut dan diintimidasi. Jujur, saya tidak ada. Bisa saya buktikan semua video itu tidak ada. Itu semua saya karang karang cerita itu. Itu lah dia," sebutnya.
Supriatin bahkan mengungkapkan saat itu ada sejumlah personel TNI yang mengelilinginya. Ia pun menegaskan dapat menunjukkan ada dua orang yang dapat menjadi saksi atas kejadian itu.
"Saya dikelilingi itu sama mereka, ada berapa orang, saksinya pun ada dua orang. Ya dengan rasa takut, saya cemas, mereka bersenjata semua. Mau tak mau lah saya bilang dengan rasa terpaksa, saya takut-takut. Saya pun tak tahu lagi gimana lah. Mungkin seandainya tak saya bilang, mungkin saya ntah kayak mana lah, mungkin dihajar sama mereka," tutupnya.
Kapendam I/BB
Terkait hal itu, Kapendam I/BB Kolonel Rico Siagian memberikan bantahan. Rico menyebut pihaknya tidak melakukan intimidasi kepada Supriatin. "Prosedur seperti biasa, Pak. Pelaku yang diamankan, diminta keterangan di kantor, setelah itu kita serahkan ke pihak kepolisian," sebut Rico.
Terkait pengakuan Supriatin yang terbaru ini, kata Rico, dibuat di Polres Langkat.
"Silakan media menilai, Pak. Yang pasti pelaku dan barang buktinya semua ada. Dan 1x24 jam, langsung diserahkan ke Polres Langkat. Terkait pelaku membuat statment lanjutan, yang pasti sudah sepengetahuan dan seijin Polres, Pak," tutur Rico.
Kapolres Langkat
Sementara Kapolres Langkat AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang, pasca-pengakuan koordinator judi jenis togel bernama Supriatin, mengaku masih mendalami.
"Sedang didalami ya," singkat AKBP Faisal, Selasa (15/8).
Supriantin sebelumnya menyatakan jika Polres Langkat serta beberapa polsek jajaran ada menerima upeti atau uang setoran hingga puluhan juta rupiah. Tak hanya itu, Faisal enggan berkomentar soal anggotanya yang bertugas di Polsek Stabat berinisial Aipda JPH, yang disebut-sebut sebagai koodinator lapangan (korlap) judi togel di Kecamatan Stabat dan Secanggang.(dtc/trn)