 |
| Warga yang kecewa |
LUBUKPAKAM | buser-investigasi.com
Pelanggan PDAM Tirta Deli yang berada di Desa Perdamean Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang mengeluh karena air di rumah mereka tak mengalir selama berhari-hari. Para pelanggannya pun saat ini sudah menjadi resah karena terhitung sudah tiga hari mereka tidak mendapatkan air bersih.
Informasi yang dikumpulkan ada sekitar 200an pelanggan PDAM Tirta Deli di Desa Perdamean. Warga merasa seperti belum merdeka karena sampai saat ini masih kesusahan untuk mendapatkan air bersih.
"Mati total air sejak sabtu kemarin dan sampai sekarang belum netes airnya. Sebenarnya sudah 3 bulan juga jelek pelayanan air ini cuma mati total baru beberapa hari. Makanya aku cabut bendera di depan rumahku karena macam belum merdeka rasanya. Nggak mandi-mandi. Minta air sama tetanggalah jadinya aku, "kata P Sitorus warga di Jln Bersama Dusun VI Desa Perdamean, Senin (21/8).
Nursida Sitorus pelanggan lainnya mengatakan hal yang tidak jauh berbeda. Ia menyebut untuk kebutuhan rumah tangga terpaksa membeli air galon isi ulang. Untuk satu hari bisa menghabiskan biaya sampai Rp 20 ribu karena pergalon 5 ribu.
"Kalau kain kotor sudah bertumpuk karena kalau nyucikan airnya perlu banyak. Sekarang ini untuk masak dululah yang dipikirkan. Mandi saja pun belum kami sampai sekarang. Kalaupun mandi paling cuma satu hari sekali, "kata Nursida.
Mereka menyebut sudah tidak tahan dengan keadaan ini. Tidak dipungkiri mereka ada niat untuk melakukan aksi demo ke kantor PDAM Tirta Deli di Lubuk Pakam kalau dalam beberapa hari tidak ada juga tindaklanjut.
"Semalam sore kalau di rumahku sempat ada keluar air kecil. Itulah sempat aku tampung pakai ember besar tapi nggak lama kemudian air kotor datang jadi tidak terpakailah air yang ditampung tadi karena keruh berlumpur, "kata K Dolok Seribu.
Warga mengaku sudah berulang kali menghubungi nomor keluhan pelanggan. Namun saat dihubungi malam hari tidak mau diangkat.
Karena air PDAM tidak jalan saat ini warga pun hanya berharap kepada air hujan. Ketika turun hujan mereka ramai-ramai menampung air di depan rumah. (*/tri)
