BANDARLAMPUNG | buser-investigasi.com
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengajak Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) berkolaborasi bersama dalam menjaga pengelolaan sumber daya air untuk menghadapi perubahan iklim terutama yang mengancam penurunan produktivitas pertanian, Jumat (26/8/23).
Hal itu disampaikan Gubernur saat menghadiri Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke 40 dan Kongres ke 14 HATHI di GSG Universitas Lampung, Jumat (25/8/2023) malam.
Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mohammad Zainal Fatah, mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Arinal menyampaikan perubahan iklim menjadi ancaman bagi ketahanan pangan, air, dan energi serta dapat mempengaruhi produktivitas pertanian.
“Mari bersama HATHI kita bangun sinergi lakukan langkah antisipasi diantara dengan terus menjaga lingkungan dan mengatur tata kelola air,” ujar Arinal.
Gubernur juga mengatakan Provinsi Lampung sendiri melakukan inovasi
Kemudian, Pemerintah Provinsi Lampung juga menjadikan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan mengatasi pemanasan global.
“Ini menjadi tugas kita bersama melalui sektor energi, industri, pertanian, kehutanan dan lahan serta sektor limbah-persampahan agar bersama-sama berkomitmen dalam mendukung aksi penurunan emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi Lampung,” katanya.
“Lampung sebagai Lumbung Pangan Nasional tercermin dari produksi dan kontribusi komoditas pertaniannya yang termasuk dalam 5 besar nasional seperti padi, ubi kayu, nanas, jagung, kopi robusta, lada, tebu, kakao, dan pisang,” ujarnya.
PIT ke 40 dan Kongres ke 14 HATHI yang dilaksanakan tanggal 25-26 Agustus 2023 ini, juga dihadiri Ketua Umum HATHI Jarot Widyoko dan Rektor Universitas Lampung Prof Lusmeilia Afriani.
“HATHI untuk terus meningkatkan profesionalisme dan kompetensi anggotanya untuk menjawab tantangan pengelolaan sumber daya air ke depan yang semakin kompleks,” ujar Zainal.
Untuk mengatasi tantangan akibat dampak perubahan iklim, Zainal mendorong HATHI untuk melakukan kolaborasi dengan seluruh pihak sebagai organisasi keahlian dibidang sumber daya air.
“Kemudian, pengembangan infrastruktur dan teknologi ramah lingkungan dan disertai kegiatan untuk pemberdayaan masyarakat,” katanya. (Tarman)