 |
| Aksi pelaku saat terekam kamera CCTV |
TEBINGTINGGI | buser-investigasi.com
Satu keluarga diduga melakukan pencurian di salah satu rumah toko (ruko) yang berada di Jalan Sutoyo, No 60 (Toko Anas), Kelurahan Rambung, Kecamatan Tebingtinggi Kota, Tebingtinggi, pada Kamis (21/9).
Anak pemilik toko, Della Annisa menyebut, peristiwa pencurian yang berlangsung pagi hari itu para pelaku melancarkan aksinya dengan modus berpura-pura membeli dan menanyakan harga dagangan.
"Toko kami itu biasanya memang buka jam 07.00 WIB atau 07.15 WIB. Di situ orangtua saya, ibu saya kebetulan lagi di toko. Terus jam 07.53 WIB datang mobil putih Avanza. Setelah lihat CCTV, kayanya plat mobil itu bodong," katanya, Senin (25/9).
"Jadi turun ibu (dari mobil Avanza putih) dan anaknya laki-laki kemungkinan usia anaknya 13 tahun masuk ke toko. Karena melihat ada orang masuk ke toko, ibu saya langsung masuk juga. Mungkin orang mau beli," ujarnya lagi.
Sambung Della, setelah masuk ke tokonya, seorang ibu dan anak laki-laki tersebut seperti sudah menargetkan apa yang bakal dicuri. Bilangnya, anak laki-laki itu langsung mendekat ke arah beras yang dijajakan.
Sementara ibu-ibu yang diduga pencuri tersebut, sibuk menanyakan harga-harga barang kepada orangtuanya. Della menyebut, si ibu itu seakan-akan mengalihkan agar orangtuanya tidak melihat anak laki-laki itu beraksi.
"Di toko kebetulan lagi gak ada orang. Dia (pelaku ibu-ibu) langsung datang ngelihat sendal. Kebetulan sendal itu ada di ujung tempatnya. Dia nanya-nanya harga sendal itu. Sementara si anak laki-laki itu datang dan menggeser beras ukuran 10 kg," ucapnya.
Sementara anak laki-laki itu beraksi, pelaku ibu-ibu itu mengalihkan perhatian orangtua Della dengan cara mencoba sendal yang ingin dibeli, menanyakan harga telur dan memojokkan orangtuanya ke arah blind spot (titik buta) CCTV.
"Dia nanya, harga satu papan telur berapa. Terus dijawab sama ibu saya Rp 50 ribu. Pelaku itu bilang dia mau beli dua papan. Tapi dia sambil ngepojokin ibu saya biar gak kelihatan. Terus saat itu lah anak laki-laki itu ngambil beras dan memasukkan ke mobil," katanya.
Setelah menanyakan harga telur, si ibu-ibu pelaku pencurian itu meminta untuk mengikat telur dua papan itu. Namun, di saat bersamaan datang orang membeli rokok.
Setelah melayani pembeli tersebut, si ibu-ibu tersebut membatalkan pembelian telurnya. Sebelum membatalkan pembelian telur dua papan itu, si pelaku sempat menawar harga.
Hanya saja, karena harga sudah disepakati di awal, orangtua Della tidak setuju. Di saat bersamaan juga, dari pantauan CCTV si anak laki-laki itu kembali mencuri dua pasang sendal.
"Pas telur nya mau diikat, dia tiba-tiba nawar harga telur. Tapi karena ibu saya gak mau, dia langsung batal beli telur itu. Gak jadilah, katanya. Terus orangtua saya nanya, di mana sendal yang sempat dicoba si pelaku. Ibu-ibu itu bilang sudah dikembalikannya," ujarnya.
"Habis itu si ibu-ibu itu langsung pergi. Dari situ orangtua saya curiga makanya langsung ngecek CCTV. Dari situ jugalah ketahuan mereka mencuri. Yang dicuri itu beras satu karung ukuran 10 kg sama dua pasang sendal," ucapnya lagi.
Della melanjutkan, ia menduga pelaku berjumlah empat orang. Dua orang menunggu di dalam mobil dan dua orang lagi beraksi masuk ke dalam toko orangtuanya. Bilangnya dari empat pelaku, tiga laki-laki dan satu orang perempuan yang diduga merupakan satu keluarga.
"Kami gak ada buat laporan ke polisi. Memang kerugiannya engga seberapa sih. Tapi ini kan saya viralkan ke sosial media saya, biar masyarakat lebih waspada aja. Khususnya para pedagang. Bayangkan, kami belum buka dasar itu kemarin," kata Della. (*/tri)
