 |
| tampak sebuah truk yang melebihi tonase melintasi jembatan Sei Basah |
DELI SERDANG | buser-investigasi.com
Kisruh jembatan Sei Basah terletak di Dusun III Sei Basah Desa Tadukan Raga Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang menggurita, Jumat (1/9/2023).
Sejumlah kalangan melontarkan pendapat berbagai macam ragam.
Pun begitu, penjabat camat di Kecamatan STM Hilir yang lama dan yang baru mengatakan ungkapan berbeda.
Lewat pesan WhatsApp (WA), penjabat baru sebagai Camat di Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang yakni Wahyu Rismiana S.STP menyampaikan ungkapan terkesan tak tahu menahu soal Portal jembatan Sei Basah.
"Aku masuk udh gak ada itu bang", tulisnya singkat..
 |
| tampak sebuah truk yang melebihi tonase melintasi jembatan Sei Basah |
Lain halnya yang dilontarkan penjabat camat Kecamatan Hilir yang lama yaitu Hesron T Girsang AP MSi yang kini didaulat sebagai pemangku jabatan camat di Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang tersebut.
Hesron T Girsang AP MS heran kalau saat ini truk besar pengangkut beban berat bebas lalu lalang melintas diatas jembatan Sei Basah.
Sebabnya, di masa dirinya menjabat camat di Kecamatan STM Hilir, jembatan Sei Basah dipasang Portal guna melarang agar truk berukuran besar mengangkut beban berat seperti diantaranya truk Galian C tidak melintas disana.
Pemasangan Portal jembatan Sei Basah sebab warga resah dan kwatir jembatan rubuh lantaran dilintasi truk berbeban over kapasitas. Dan, pemasangan Portal jembatan Sei Basah juga sudah melalui rapat bersama warga, pemerintah Desa, Kecamatan serta dilakukan pemberitahuan ke Pemkab Deli Serdang C/q dinas terkait.
Diberitakan sebelumnya, puluhan warga atas dasar kwatir jembatan Sei Basah akan rubuh jika terus dilintasi truk berukuran besar dengan mengangkut beban berat yang diduga over kapasitas (Tonase) sudah menyampaikan larangan langsung kepada sopir truk supaya tidak melintas di jembatan Sei Basah.
Tak hanya itu, Kades Tadukan Raga bersama Babinsa Sertu A. Simbolon telah berulangkali menswiping Truk dimaksud serta memperingatkan sopirnya agar tidak lagi melintasi jembatan Sei Basah.
Namun setahu bagaimana, peringatan larangan seakan tak ditergi alias diindahkan bahkan seakan tak menjadi rintangan bagi sopir truk yang rata - rata mengangkut beban matrial tanah timbun hasil penambangan Galian C untuk melajukan kendaraannya diatas jembatan Sei Basah tersebut.
Disamping itu, Sahran Saidi, tokoh masyarakat Desa Tadukan Raga cukup berang serta miris dengan persoalan tersebut sebab dirinya pernah mengalami kisah miris terkait jembatan tersebut.
Dikisahkannya, dahulu kala sebelum terbangunnya jembatan Sei Basah, akses sarana untuk keluar dari Desa Tadukan Raga melalui Dusun III Sei Basah menuju Desa Medan Sinembah Kecamatan Tanjung Morawa sekitarnya sangat sulit sebab harus menggunakan rakit untuk menyeberangi sungai disana.
Satu ketika, dirinya pernah mengalami nasib apes saat hendak berbelanja Sembako. Karung berisi beras yang dibawanya terjatuh ke sungai akibat rakit yang ditumpangi oleng.
Mau tak mau, Sahran Saidi harus menjemur beras yang sudah basah terkena air tersebut ditengah teriknya matahari sebelum memasaknya.
Lanjutnya, hal tersebutlah yang menyebabkan kenapa warga masyarakat sangat keberatan jembatan Sei Basah dilintasi truk yang membawa beban berat dan diduga melebihi tonase sebab jika sewaktu - waktu rubuh belum tentu dalam waktu singkat akan diperbaiki.
Kades Tadukan Raga Mhd Dermawan saat dikonfirmasi via seluler mengatakan akan secepatnya mencari solusi persoalan yang sudah menimbulkan keresahan dan keberatan warganya tersebut yakni dengan mengupayakan pemasangan Portal jembatan Sei Basah kembali.(dil).
