2 Anggota Kelompok Tani Babak Belur Dikeroyok |
KAMPAR | buser-investigasi.com
Dua anggota kelompok tani Radja Sima Abadi (RSA), Ahmad Ihsan Siahaan dan Marianus Mabileti dikeroyok puluhan orang. Akibat insiden itu satu korban pingsan dan satu mengalami pecah di bagian kepala.
Aksi pengeroyokan terjadi di Jalan Poros Desa Bangun, Kampar Kiri Hilir, Kampar, pada Sabtu (2/3) kemarin. Saat dikeroyok kedua korban sedang perjalanan pulang membeli makan siang.
"Ada anggota kita mau beli makanan, tapi ternyata dibuntuti oleh seseorang diminta ke salah satu lokasi. Anggotaku itu ada 2 orang dan digaslah motor, rupanya sudah ramai orang ngejar," kata Ketua Kelompok Tani RSA, Effendi Simatupang saat dimintai konfirmasi, Senin (4/3/2024).
Effendi mengaku anggotanya diminta agar berhenti. Saat itulah sepeda motor mereka diganjal kayu dan keduanya dipukuli.
"Setelah dikejar disuruh berhenti. Lalu kayu dimasukkan ke rodanya, tanpa basa basi langsung dihajar. Anggota dihantam pakai balok sampai pingsan, ada orang kampung tahu lalu dilerai sampai dibawa ke rumah penduduk kondisi sudah pingsan. Yang pingsan Siahaan sama ada satu lagi Marinus pecah kepalanya sudah operasi," kata Effendi.
Tak terima, Effendi lalu melaporkan aksi main pengeroyokan tersebut ke Mapolres Kampar. Effendi menyebut pelaku adalah massa dari kelompok Tani Hutan Bersatu Abadi Jaya.
Selain babak belur, uang Rp 3,5 juta serta handphone hilang. Padahal uang itu hasil gaji yang baru saja diterima.
"Ada juga uang Rp 3,5 juta hilang sama Hp diambil mereka. Itu uang baru gajian kan. Kejadian, Sabtu (2/3) kemarin, langsung lapor," kata Effendi.
Sementara Kasat Reskrim Polres Kampar AKP Elvin Septian mengatakan pohaknya telah menerima laporan terkait insiden tersebut. Korban melaporkan kejadian ke Polres Kampar.
"Ada laporannya (laporan Effendi) kami terima di Polres. Mereka melaporkan soal dugaan penganiayaan anggota kelompok tani," kata Elvin.
Terkait laporan itu Elvin mengaku masih terus melakukan pendalaman. Bahkan, dalam waktu dekat akan minta keterangan saksi-saksi.
"Motif masih kami dalami, baru akan kami mintai keterangan saksi-saksi, kita panggil dulu nanti," katanya. (*/dt)