Bakal Cabup/Cawabup Samosir Masih Tes Ombak |
Oleh Bachtiar Sitanggang
Sahala Manihuruk SH, tertawa terbahak-bahak ketika ditanya Sabtu pagi, apakah benar dirinya mau maju bakal calon bupati (Bacabup) Samosir. “Jadi repot saya ditelpon menanyakan itu. Kalau saya ambisi sudah dari dulu. Saat ini sudahtua dan kondisi politik juga sudah beda”, katanya.
Nama "Sahala Manihuruk" putra dari salah satu tokoh nasional, mantan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) Mayjen TNI AD (almarhum) AE Manihuruk ini, memang menjadi perbincangan di Grup Whatsapp "Pomparan Raja Sitempang", karena ada postingan Bungaran Sitanggang SH MH yang mengabarkan seolah-olah Sahala mau maju. Sahala Manihuruk yang dikenal sederhana walaupun pergaulannya luas, namun ia tetap rendah hati dan disiplin, mungkin diwarisi dari almarhum ayahnya yang dikenal kaum elit sebagai tokoh tertib dan disiplin tidak hanya di TNI tapi juga eksekutif serta sebagai Ketua DPP Golkar di era Orde Baru.
Memang Bungaran sebagai Jurnalis, mungkin mencoba “melempar bola”, “tes ombak” karena Sahala adalah sosok yang humanis dan penuh perhatian ke kampung halaman yang sangat intens dari dulu. Bukan karena Pemilu atau Pilkada ia pulang kampung, dan “maniptip sanggar baen huru-huruan, manungkun marga mambaen partuturan”, tidak seperti orang-orang.
“Itu Pak Bungaran bikin saya repot, tapi saya kira cuma test case aja”, katanya sambil terkekeh-kekeh.
Sementara itu Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Samosir, Josmar Naibaho, wartawan senior harian Sinar Indonesia Baru (SIB) perwakilan Jakarta, ketika dikonfirmasi terkait pendaftaran bakal calon Bupati/Wabup Kabupaten Samosir ke Partai Gerindra, Josmar mengatakan, Gerindra belum membuka pendaftaran. “Gerindra belum buka pendaftaran. Tapi sudah ada yang komunikasi dengan kami mau daftar, Freddy Paulus Situmorang SH MH dan Vandiko Timotius Gultom. ST” sebutnya melalui pesan Whatsapp.
Josmar yang dikenal dekat dengan Vandiko ini, terkait dengan kepastiannya untuk maju pada Pilbup nanti, dia masih menunggu hasil survey. "Terkait kepastiannya akan saya tentukan setelah hasil survey bulan Juni bang. Hanya saja saya akan daftar ke Golkar hari Selasa 23 April ini”. Dengan demikian Josmar akan maju bacabup, tidak seperti berita selama ini akan berpasangan dengan Vandico Gultom.
Sebagaimana disebut Ketua DPC Gerindra, bahwa Freddy Situmorang telah berkomunikasi dengan dia, memang nama Freddy sudah terdengar luas dengan dukungan Ketua Umum Punguan Situmorang Si Pitu Ama & Boru (PSSAB), Sudung Situmorang SH, dengan bercermin pada Pemilu 2024 katanya ada enam orang marga Situmorang yang terpilih jadi anggota DPRD, artinya konsolidasi dan tali persaudaraan marga ini cukup meyakinkan.
Freddy yang muncul melalui wawancara media dengan semangat “Energi Baru Samosir” yang ikut kebaktian di HKBP Ronggurnihuta, Kecamatan Ronggurnihuta. Dengan latar belakang dan profesinya sebagai Sarjana Hukum dan advokat, dia prihatin atas hak kepemilikan tanah adat di Samosir. Dia melihat bahwa tanah-tanah di Samosir akan habis kalau tidak dicegah, untuk itu menurutnya tanah-tanah adat jangan dijual tetapi dengan Hak Sewa dan setelah selesai, akan kembali kepada pemilik.
Tetapi sampai sekarang belum juga ketahuan akan berpasangan dengan siapa dan diusung partai apa, sebab satu partai hanya bisa mendukung satu pasangan calon. Kalau Josmar ikut, artinya Gerindra hanya mengusung kadernya sendiri, otomatis Freddy dan Vandiko harus cari “perahu” lain.
Tokoh lain yang muncul adalah Ir. Edison Sinaga, Ketua Umum Parsadaan Punguan Toga Sinaga & Boru (PPTSB) seluruh Indonesia. Sebagai alumnus ITB Bandung dan pengusaha Migas ini, diharapkan banyak orang untuk merubah kehidupan masyarakat Samosir yang tidak biasa-biasa saja, malah semakin tidak menentu.
Tokoh dan Natua-tua Sinaga yang dapat dihubungi di Jakarta, mengakui nama itu sudah dimunculkan, mungkin menunggu waktu saja. Dan menurut seorang natua-tua Sinaga di Medan mengatakan, adanya wacana Edison hendak berpasangan dengan Keluarga Rapidin Simbolon dengan dukungan PDIP, hanya saja sumber tersebut tidak menyebutkan siapa nama Simbolon tersebut.
Jimson Sitanggang SE juga muncul di media dan perbincangan publik. Pengusaha BPR dari Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat ini, telah mendirikan Rumah Makan Padang di Harianboho dekat dengan Patung Tuhan Yesus Kristus, di Sibea-bea dan Hotel di Aek Rangat (kaki timur Pusuk Buhit) Pangururan pinggiran Danau Toba.
Sebagai pengusaha, dia ingin mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sebab di Samosir hampir tidak terasa pertumbuhan UMKM sebagai soko guru perekonomian masyarakat.
Terkait niat Jimson untuk maju di Pilkada Samosir, dia mengakui, “Sudah dibicarakan ke Partai Golkar. Namun sebelum lebih jauh, akan terlebih dahulu menemui bapak Martua Sitanggang sebagai Wakil Bupati, untuk membicarakan tentang bagaimana rencana bapak Martua dalam Pilkada 2024 ini”, jelas Jimson.
Maka dengan demikian, dapat ditafsirkan, kalau Martua Sitanggang yang sekarang sebagai Wakil Bupati, maju periode berikut, tentu tidak fatsun dua maju dari satu marga. Ketemu dengan Martua, mungkin harus dalam waktu dekat, supaya tidak “ketinggalan perahu”. Josmar saja sudah mau mendaftar ke Partai Golkar Selasa 21 April 2024.
Khusus Partai Golkar, para bacabup perlu memperhatikan keterangan Meutia Hafid, menyangkut Bacagub Sumatera Utara bahwa yang menentukan adalah DPP Golkar bukan DPD, mungkin juga berlaku untuk bupati dan walikota, jangan-jangan semua partai seperti itu.
Terakhir, tentang petahana, Bupati Vandiko Timotius Gultom dan Wakilnya Martua Sitanggang, apakah maju atau tidak, apakah berpasangan atau berpisah, masih ditunggu-tunggu para aktivis Pilkada Samosir.
Tentu ada alasannya. Kalau pasangan itu solid ke periode berikutnya, pasti “kesebelasan” akan mudah mengimbangi lawan di lapangan, aparat pemkab akan kompak seperti selama ini “nyaman”. Tapi bila berpisah, akan terjadi “siapa ikut ayah dan siapa ikut ibu”, dan akan terjadi saling tuding atas kekurangan yang terjadi selama ini.
Banyak pertanyaan yang kerap muncul di tengah-tengah masyarakat, apakah Vandiko dan Martua akur? Jawabnya singkat “lihat sendiri saja”. Apakah Martua mengerjakan tugas dan tanggungjawabnya, yang tahu itu pertama-tama adalah Vandiko, sebagaimana ditunjukkanya ke bawahannya di lapangan.
Setahun belakangan ini, Vandiko dan Martua tampak kompak bekerja sama, berbeda dengan sebelumnya, di mana seolah-olah keduanya sebagai penonton, sekarang jelas bedanya.
Yang menjadi pertanyaan, apakah Vandiko maju di Samosir? Mengingat beredar foto-fotonya dengan Wakil Ketua Umum Partai Golkar yang juga Ketua MPR RI Bambang Susetyo serta berfoto dengan calon presiden terpilih Prabowo Subianto, yang bisa menjawab itu hanya dirinya sendiri tentunya.
Tetapi dengan adanya komunikasi Vandiko dengan Ketua DPC Gerindra, dapat diasumsikan bahwa Vandiko masih tetap balon Samosir satu.
Bahwa Vandiko dan atau Martua sebagai petahana terikat ketentuan Undang-undang untuk mendeklarasikan dirinya maju bersama atau sendiri-sendiri.
Petahana untuk maju ikut Pilkada harus mengajukan cuti dan ada juga tenggang waktu, kapan dan berapa lama cuti di luar tanggungan negara.
Mungkin tokoh-tokoh putera terbaik Samosir akan masih tetap uji ombak sampai Juni sesuai dengan Ketentuan KPUD dan Jadwal Pilkada. Apakah Pilkada Samosir “terwarna” dengan Togu-Togu Ro atau TTR? Kelihatannya sulit untuk meramalnya, sebab secara nasional bangsa kita juga mengalami kemelut, yang sedang ditangani Mahkamah Konstitusi, tetapi yang jelas pemilihan umum itu bukan memilih orang-orang yang terbaik, tetapi memilih orang yang terbaik dari yang terburuk, sebagaimana dikemukakan Romo Magnis Suseno, berulang-ulang. ***
Penulis adalah wartawan senior dan acvokat berdomisili di Jakarta