Tak Jalankan Sumpah dan Kewajibannya Sebagai Bidan Desa, Seorang Pasien Terpaksa Dirujuk Ke Rumah Sakit. |
Samosir | buser-investihasi.com
Seorang bidan di Desa Sabulan, Kecamatan Sitiotio Kabupaten Samosir, dinilai tidak menjalankan sumpah dan tanggungjawabnya sebagai bidan desa sebagaimana mestinya. Hal itu disampaikan oleh Jerislen Situmorang, warga Sabulan, Kecamatan Sitiotio, Minggu, 21/04/2024.
Menurut keterangan dari Jerislen, ketika istrinya Magdalena Manik sudah mulai kesakitan, pada tanggal 12/04/2024, mulai sekitar jam 02.00 Wib sampe jam 11.00 Wib sudah 3 kali menelepon bidan desa, akan tetapi bidan desa tersebut tidak kunjung datang. Keterangan Jerislen, jawab Lilis Yanti Siubea, Bidan Desa Sabulan itu, "sebentar lagi mau datang", namun ditunggu-tunggu, Lilis tidak kunjung datang. Akan tetapi, keterangan Jerislen, seorang warga Pak Aristo Situmorang melihat bidan tersebut sedang berada di ladang.
Karena bidan tidak kunjung datang, kata Jerisen, dengan rasa panik, sehingga mereka mengambil inisiatif untuk membawa Magdalena ke Puskesmas Sitiotio. Melihat kondisi si ibu, pihak puskesmaspun merujuk ke Rumah Sakit Hadrianus Sinaga Pangururan, 12/04/2024.
Setelah melahirkan di Rumah Sakit, 2 hari kemudian Jerislenpun membawa istri bersama bayinya pulang ke rumah. Dikatakan Jerislen, bahwa ini masih anak pertama mereka.
Dijelaskannya lagi, karena ibunya tidak lagi ada, Jerislen dan istrinya sangat kewalahan dan tidak tahu sama sekali untuk merawat apalagi memandikan bayi yang baru lahir.
Mama ku pun gak ada lagi, dan kami berdua tidak ada yang tau memandikan, kami teleponlah hari Senin untuk memandikan anakku ini, katanya gak bisa dengan alasan ada rapat di Kantor Camat, hari Selasa gak bisa, dengan alasan mau Kepangururan, selalulah ada alasannya. Setelah kami periksa, tau-taunya pusatnya sudah bernanah" jelasnya. "Sebenarnya saya meneleponnya tidak hanya mau memandikan saja, tetapi agar kami bisa diajari cara memandikan dan juga merawat anak untuk selanjutnya", tambahnya.
Masih keterangan Jerislen, karena bidan desa tersebut tak kunjung datang, sehingga Jerislen meminta sama bidan dari Puskesmas untuk memandikan anaknya.
Namun tak disadari, entah karena pusarnya bermasalah, bayinya pun menguning kurang sehat. Dan bayi pun terpaksa harus dibawa lagi ke Rumah Sakit, 20/04/2024. "Terus tadi pagi kami ceklah ke Rumah Sakit Pangururan, bayinya kurang sehat, kuning, jadi dirawatlah di rumah sakit, kesalku kalau satu kali aja dia datang nengok kami buat penyuluhan masih enak, dan mungkin tidak seperti ini, gak ada opennya sama sekali ito" sebut Magdalena kepada Buserinvestigasi.
Sementara dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir, dr. Dina Hutapea, terkait dengan hal memandikan bayi, adalah tanggung jawab keluarga, karena itu saat pertolongan persalinan baik difasilitas kesehatan desa, puskesmas maupun RSUD, calon ibu dan keluarga sudah diajari cara memandikan bayi. Ditambahkan Dina, jika masih diperlukan bisa minta bantuan/pendampingan bidan yang ada didesa, tapi kalau perawatan tali pusat pada bayi baru lahir adalah tanggung jawab bidan, karena itu ada kunjungan ke rumah bayi baru lahir dan ibu melahirkan sebanyak 3 kali sebelum hari ke 30, yaitu untuk memastikan/merawat tali pusat agar tidak infeksi.
"Terkait hal diatas saya akan panggil kepala Puskesmas Sitiotio dan bidan dimaksud ke dinas Kesehatan Pak ,sekali lagi terimakasi utk atensinya" tuturnya kepada Buserinvestigasi, 21/04/2024.
Perlu disampaikan, ketika hal ini dikonfirmasi kepada bidan tersebut melalui telepon genggamnya, juga melalui pesan Whatsapp, hingga berita ini terbit, belum ada jawaban. (Dongan. PS)