Tampak screenshot rekaman dari video yang diunggah warga |
MEDAN | buser-investigasi.com
Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis angkat bicara tentang banyaknya warga Medan yang ribut bahkan adu jotos dengan petugas parkir gegara adanya program gratis parkir selain di lokasi e-Parking.
Menurut Iswar, masyarakat boleh mengadukan permasalahan tersebut ke petugas kepolisian. Sebab, apabila juru parkir sudah memaksa untuk meminta bayaran parkir artinya sudah terjadi pungli.
Sementara pungli sendiri, kata Iswar sudah masuk dalam ranah keamanan pihak kepolisian. Sehingga masyarakat bisa melaporkan kejadian tersebut.
Iswar memastikan jika petugas e-Parking yang melakukan pemaksaan untuk membayar secara tunai tentu akan dipanggil dan ditindak tegas.
"Ketika ada pengutipan. Pengutipan apapun ya termasuk parkir itu namanya Pungli. Bahkan jika jukir nya sudah melakukan pemaksaan dam tindak kekerasan itu sudah dipastikan akan ada hukumannya. Untuk kedua permasalahan ini kita serahkan ke petugas keamanan dan kepolisian," jelas Iswar, Sabtu (6/4).
Ia meminta masyarakat untuk bekerjasama dengan Pemko Medan agar tidak membayar parkir secara tunai ke jukir yang ada. "Gini selain kolaborasi dengan petugas kepolisian, Kita minta juga kerjasama dengan masyarakat untuk tidak usah membayar parkir kepada jukir secara tunai," ucapnya.
Menurutnya aturan ini dibuat juga karena adanya keluhan dari masyarakat tentang jukir liar, bayar parkir mahal dan hal lain sebagainya.
"Kami minta kepada masyarakat jangan hanya sekadar berkomentar tentang peraturan yang telah dibuat. Coba jangan selalu berkomentar negatif yang begini, begitu. Tapi dukung dan sukseskan program ini. Nanti ada masyarakat yang komentar ini program pura-pura saja, dan lain-lain, jadi saya bingung mau masyarakat sebenarnya bagaimana," katanya.
Menurutnya, jika ada petugas parkir yang selalu mengeluhkan maslaah alat pembayaran yang rusak, tidak ada jaringan itu sudah menjadi problematika yang harus diselesaikan jukir tersebut.
"Kalau tentang kendala, kita semua punya kendala. Urusan dia (petugas jukir) untuk mengatasi permasalahan itu. Yang pasti kami tidak lagi mengizinkan masyarakat untuk bayar pakir secara tunai," jelasnya.
Jika masih ada petugas jukir yang meminta uang parkir secara cash, pihaknya akan menyerahkan ke petugas kepolisian. "Jadi mereka yang proses hukumannya. Karena itu sudah termasuk pungli. Kita juga berkolaborasi dengan petugas kepolisian untuk patroli secara mobile setiap hari," katanya.
Menurutnya, untuk di awal memang peraturan ini cukup memberatkan masyarakat. Namun, masyarakat tidak perlu khawatir. "Tidak perlu khawatir dan takut untuk merekam kejadian jukir yang minta bayar parkir secara tunai. Karena kita sudah kolaborasi dengan petugas kepolisian," jelasnya.
Ditegaskan Iswar, apabila ada jukir yang tetap memaksa untuk meminta bayaran parkir secara tunai, itu sudah termasuk Pungli. Sehingga permasalahan tersebut akan dibawa ke ranah hukum. "Agar program ini berhasil, saya minta kepada masyarakat untuk tidak membayar uang parkir secara tunai. Tujuannya agar parkir kita lebih tertib kedepannya," jelasnya.
Pihaknya selalu melakukan patroli untuk mengamankan petugas parkir. Namun pihaknya seperti main kucing-kucingan. "Fenomenanya gini, kami tidak bisa sekaligus memberantas jukir tersebut. Karena setiap kami datang mereka sembunyi. Setiap kami pergi mereka datang lagi. Sementara kami tidak bisa berada di lokasi setiap hari untuk pengawasan. Sebab, jika setiap hari di sana, kalau ada petugas Dishub yang jaga lokasi, mereka sajalah jadi jukir nya. Logikanya kan begitu," terangnya.
Iswar mengaskan, setiap ada jukir yang bertingkah, itu pasti akan ada hukumannya.
"Jadi ayo jangan takut dengan jukir laporkan ke polisi terdekat atau viralkan dan tag Dishub Medan. Biar bisa ditindaklanjuti dengan cepat. Jangan main kekerasan cukup videokan saja dan tag instagram Dishub Medan @dishub_medan. Biar kami yang memberi tindakan," jelasnya.
Adu Jotos
Diketahui, sebuah rekaman video seorang warga dan juru parkir adu jotos di pinggir jalan. Dalam rekaman video, pria berkaus cokelat terus menghajar dan menjambak rambut tukang parkir hingga bertubi-tubi hingga mereka terjungkal, berguling ke aspal.
Begitu juga sebaliknya, juru parkir yang mengenakan rompi oranye juga terus berusaha membalas pukulan pria bertubuh tinggi tersebut. Perkelahian nampak tak seimbang.
Jukir berambut gondrong nampak jauh lebih banyak digebuki dibanding membalas pukulan. Mereka berhenti berkelahi setelah dilerai beberapa warga.
Belakangan diketahui, peristiwa adu jotos antara juru parkir dan pengendara kereta terjadi di Jalan Brigjend Katamso Medan tepatnya di depan toko cat Jotun, Sabtu (6/4).(trn)