Novi |
MEDAN | buser-investigasi.com
Novi janda dua anak di Sumsel yang dipenjara karena siram pria yang mengintipnya sempat dimintai uang damai Rp60 juta. Kasus tetangga lapor tetangga ini pun berujung ke pengadilan setempat.
Kasus menimpa janda dua anak di Sumsel yang siram tetangganya bernama Adnan pun berlanjut. Dia mengkau kesal kerap diintip dan pakaian dalamnya dicuri dimintai uang damai Rp60 juta.
Karena tak punya uang sama sekali dan tak sanggup membayar uang damai, ibu muda berusia 34 tahun itu memilih dipenjara.
Akhirnya Novi divonis 14 bulan penjara Pengadilan Negeri (PN) Lubuklinggau setelah menyiram Adnan pelaku pengganggu menggunakan air keras.
Akibat perbuatannya itu warga Desa Lubuk Mas, Kecamatan Rawas Ulu ini harus berpisah dengan kedua anaknya yang masih kecil.
Saat itu Novi bersama keluarganya sempat ingin berdamai dengan keluarga Adnan, namun, keluarga Adnan minta uang Rp60 juta.
"Mereka minta Rp60 juta dari mana uang sebanyak itu pak," ungkap Novi dilansir, Tribun-medan.com dari Tribunsumsel.com, Kamis (14/11).
Permintaan uang itu dilakukan keluarga Adnan setelah peristiwa penyiraman itu terjadi.
Adnan sempat satu Minggu dirawat di rumah sakit akibat luka bakar yang dideritanya.
"Mereka awalnya minta Rp60 juta saya tidak punya uang, akhirnya minta Rp30 juta saya juga tidak punya uang, akhirnya kasusnya mereka lanjutkan," ujarnya.
Ketika mendapat vonis 14 bulan dari tuntutan 18 bulan Pengadilan Negeri Lubuklinggau, pengacara Novi, Dian Burlian sempat bertanya kepada Novi apakah mau banding.
"Tapi waktu saya tidak mau, capek pak sidang terus saya terima saja, jalani," ujarnya.
Sebelumnya kejadian tersebut bermula ketika Novi ingin membangun rumah dibantu keluarga dan keponakannya, tiba-tiba Adnan datang membantu.
"Saya bekerja di PT pergi jam 06.00 WIb pulang jam 15.00 Wib. Pelaku (Adnan) datang membantu mamang dan ponakan, tapi waktu itu tidak dibayar," ujarnya.
Karena diduga menolong itu pelaku Adnan jadi salah faham dan sempat minta bayaran, oleh Novi kemudian dibayar. Namun ternyata pelaku Adnan masih juga mengganggunya.
"Malam siang ngambil pakaian banyak dicurinya (celana dalam), pipa air dan lain-lain," ujarnya. Selanjutnya karena tak tahan Novi mengadu dengan keluarga Adnan, namun keluarga Adnan tidak berani menegur karena takut akan dibunuh.
"Kemudian bilang dengan pak kades, pak kades ingin bukti, saya biarkan tapi pelaku ini malah terus mengganggu, saya bilang lagi dengan keluarganya," ujarnya.
Pasca mengadu bukannya ditegur oleh keluarga Adnan, keluarganya malah acuh tak acuh, puncak kekesalannya Novi menyiram Adnan malam hari. "Malam itu pelaku ini mau masuk rumah, malam itu aku siram pakai air keras campur air. Kena belakangnya," ungkapnya.(trn)