Remaja di Labura Diculik Diminta Tebusan Rp 400 Juta |
LABURA | buser-investigasi.com
SEORANG remaja perempuan bernama Ade Oktari Syahfitri (18) diculik sejumlah orang yang membawa senjata api dari dalam rumahnya di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura). Para pelaku kemudian meminta uang tebusan sebesar Rp 400 juta.
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Teuku Rivanda Ikhsan mengatakan peristiwa itu terjadi di Jalan Pandawa, Lingkungan IV Wonosari, Kecamatan Kualuh Hulu, Minggu (17/11/2024). Awalnya, ada sejumlah orang yang tiba-tiba masuk ke rumah tersebut dan langsung menculik korban.
"Jadi, anak ini tiba-tiba didatangi sama satu mobil dan satu sepeda motor, orangnya langsung masuk ke dalam rumah karena pada saat itu cuma anak itu sendiri di rumah. Jadi, langsung ditarik dipaksa masuk ke dalam mobil," kata Rivanda, Kamis (21/11).
Remaja di Labura Diculik Diminta Tebusan Rp 400 Juta |
Warga yang melihat hal itu langsung menghubungi keluarga korban. Setelah itu, keluarga korban mencari keberadaan korban, tetapi tidak kunjungan ditemukan.
Pada akhirnya, peristiwa itu dilaporkan ke Polsek Kualuh Hulu. Pihak kepolisian yang menerima laporan itu lalu mencari keberadaan korban dan menemukannya di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (20/11).
"Korban sudah berhasil kami selamatkan di wilayah Sumbar," jelasnya.
Mantan Kasat Reskrim Polres Tanjungbalai itu menyebut pelaku yang menculik korban itu terdiri dari laki-laki dan perempuan. Sebelum ditemukan, korban sempat dibawa para pelaku ke Provinsi Riau.
Saat proses penculikan itu, kata Rivanda, para pelaku juga menodongkan senjata api ke korban. Para pelaku meminta uang tebusan sebanyak Rp 400 juta.
"Ya (ditodong), sementara kita duga senpi, sempat dibawa ke Riau dulu. Kemudian, kita lakukan pengejaran sampai kita temukan korban di Sumbar. Dimintai tebusan Rp 400 juta," jelasnya.
Tiga Pelaku Ditangkap di Sumbar
POLISI menangkap tiga pelaku penculikan remaja bernama Ade Oktari Syahfitri (18) yang terjadi di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara (Sumut). Ketiga pelaku ternyata merupakan satu keluarga.
Kasi Humas Polres Labuhanbatu AKP Syafrudin memerinci ketiga pelaku adalah RIS (28), PTS (34) dan STH (25). PTS merupakan abang kandung RIS, sedangkan STH adalah istri RIS. Ketiganya merupakan warga Provinsi Riau.
"PTS merupakan abang kandung dari RIS dan STH adalah istri dari pada RIS," kata Syafrudin, Kamis (21/11/2024).
Syafrudin menyebut awalnya pihaknya mendapatkan informasi bahwa para pelaku berada di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Petugas kepolisian pun berangkat ke lokasi. Namun, pada akhirnya, petugas mengamankan ketiganya di Kelurahan Sitombol, Sumbar, Rabu (20/11).
"Tim berhasil melakukan penangkapan terhadap ketiga pelaku di tempat penginapan di Kelurahan Sitombol Padang," pungkasnya.
Motif Diduga Berkaitan Narkoba
Meski belum diketahui pasti apa motif para pelaku menculik Ade Oktari Syahfitri (18) dan meminta tebusan Rp 400 juta, namun kuat dugaan penculikan itu berkaitan dengan narkoba.
Hal tersebut diungkapkan Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu, AKP Teuku Rivanda Ikhsan saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (21/11/2024). "Kami menduga ini berkaitan dengan jaringan sindikat narkoba," kata AKP Teuku Rivanda Ikhsan.
Rivanda menyebut keluarga korban diduga terlibat dalam sindikat narkoba. Lalu, ada permasalahan antara keluarga korban dengan para pelaku hingga berujung pada penculikan.
"Jadi, kita duga ada keluarga korban ini yang bagian sindikat, karena nggak selesai permasalahan, sehingga diculik," jelasnya.
Rivanda mengatakan peristiwa itu terjadi di Jalan Pandawa, Lingkungan IV Wonosari, Kecamatan Kualuh Hulu, Minggu (17/11). Awalnya, ada sejumlah orang yang tiba-tiba masuk ke rumah tersebut dan langsung menculik korban.
"Jadi, anak ini tiba-tiba didatangi sama satu mobil dan satu sepeda motor, orangnya langsung masuk ke dalam rumah karena pada saat itu cuma anak itu sendiri di rumah. Jadi, langsung ditarik dipaksa masuk ke dalam mobil," kata Rivanda.
Warga yang melihat hal itu langsung menghubungi keluarga korban. Setelah itu, keluarga mencari keberadaan korban, tetapi tidak kunjungan ditemukan.
Pada akhirnya, peristiwa itu dilaporkan ke Polsek Kualuh Hulu. Pihak kepolisian yang menerima laporan itu lalu mencari keberadaan korban dan menemukannya di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (20/11).
Mantan Kasat Reskrim Polres Tanjungbalai itu menyebut pelaku yang menculik korban itu terdiri dari laki-laki dan perempuan. Sebelum ditemukan, korban sempat dibawa para pelaku ke Provinsi Riau. (*/Media)