Pelaku Rudi Sihaloho |
MEDAN | buser-investigasi.com
Sadis! Seorang pria tega menganiaya tiga balita anak tetangganya. Sadisnya, satu korban akhirnya menghembuskan nafas setelah dilarikan ke rumah sakit akibat luka tikaman. Sementara dua korban kritis. Kasus ini mengungkap terduga pelakunya usai menyerahkan diri, Senin siang (9/12).
Rudi Sihaloho, kini telah dijebloskan ke dalam sel tahanan Polsek Medan Tembung. Dia adalah pelaku penikaman terhadap tiga bocah anak tetangganya. Di mana, satu diantaranya tewas.
Peristiwa mengeggerkan itu terjadi di Jalan Masjid Gang Dahlia Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang.
Menurut Kapolsek Medan Tembung, Kompol Jhonson Sitompul, pihaknya yang mendapatkan informasi tersebut langsung mendatangi lokasi kejadian.
"Jadi kami begitu mendapatkan informasi peristiwa penganiayaan, kami langsung bergerak cepat turun ke TKP," kata Kompol Jhonson, Senin (9/12).
Setelah tiba di lokasi petugas menemukan bahwa ada tiga anak yang menjadi korban penikaman yang dilakukan oleh pelaku. "Setelah sampai ternyata benar peristiwa itu ada dan korban sebanyak tiga orang anak. Korban ketiganya langsung dievakuasi ke rumah sakit," sebutnya.
Jhonson menyampaikan kini pelaku pun telah dijebloskan ke dalam sel tahanan dan masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polsek Medan Tembung.
"Jadi begitu dapat informasi, kami laporkan ke satreskrim. Tidak memerlukan waktu lama pelakunya sudah berhasil kami amankan, pelaku tetangganya," pungkasnya.
Luka Tikaman
Menurut paman korban, Yoko, kejadian penikaman itu terjadi pada siang hari ketika kedua orangtua korban pergi bekerja. Sang ayah merupakan sopir taksi online, sementara ibunya bekerja sebagai perawat di rumah sakit murni teguh.
"Biasanya mereka (korban) di rumah dikunci. Mungkin entah beli jajan tadi keluar," kata Yoko, Senin (9/12).
Korban di TKP |
Ia juga mengakui bahwa, ketiga keponakannya ini sering mengolok-olok pelaku sehingga diduga pelaku kesal dan menikam para korban.
"Penyebabnya nggak tahu, saya nggak gak kenal (sama pelaku). Katanya diejek si pelaku ini," sebutnya.
Katanya, keponakan ini ada empat orang. Di mana, satunya lagi sedang bersekolah.
"Anaknya ini ada empat orang, laki semua. Cuma yang satu sedang sekolah," ucapnya.
Yoko menyampaikan setelah kejadian pelaku pun langsung menyerahkan diri ke kantor polisi.
"Pelakunya menyerahkan diri naik sepeda ke kantor polisi," pungkasnya.
Tidak Nyesal
Setelah kejadian, pelaku dengan mengayuh sepeda datang ke kantor polisi untuk menyerahkan diri.
Saat diintrogasi, dengan tangan diborgol dan memakai baju tahanan, pelaku mengaku tidak menyesal menikam ketiga bocah tetangganya itu.
"Nggak (menyesal) pak. Karena nggak dapatnya orangtuanya tadi," kata Rudi saat diintrogasi polisi.
Kondisi korban |
Ia mengaku, perbuatannya tersebut bukan dilakukan karena dendam. Melainkan, dirinya merasa disepelekan oleh keluarga korban, karena pengangguran.
"Bukan karena dendam nya pak. Karena terus orang itu macam sepele kali nengok (aku), karena aku nggak bisa kerja," sebutnya.
"Sikit-sikit ngintip dari bawah jemurannya, terus manggil aku 'kudis,kudis' sambil ketawa orang itu," sambungnya.
Rudi mengaku kesabarannya telah habis sehingga gelap mata dan melakukan penikaman terhadap ketiga bocah tetangganya itu.
"Jadi saya tidak bisa tahan emosi saya, langaung saya ambil pisau dari dapur. Nggak (menyesal), iya (puas)," pungkasnya.
Isak Tangis
Suara tangisan pecah di salah satu rumah yang berada di Jalan Masjid Gang Dahlia Kecamatan Percut Seituan.
Rumah tersebut adalah tempat tinggal tiga bocah, yang menjadi korban penikaman oleh Rudi Sihaloho yang merupakan tetangganya sendiri.
Sejak kejadian siang tadi, hingga malam hari, Senin (9/12) warga dan keluarga memadati halaman rumah korban.
Keluarga sudah menantikan kedatangan jenazah salah satu korban, yakni bernama Daren Simarmata (1,5).
Jenazah korban, tiba sekira jam 19.16 WIB diantar menggunakan ambulans milik RS Bhayangkara.
Para warga dan keluarga menjemput jenazah korban dari pinggir jalan lantaran mobil ambulans tidak bisa masuk ke dalam gang rumah korban.
Setibanya jenazah di rumah duka, sontak suara tangisan keluarga pun pecah menyaksikan korban diantarakan sudah tidak bernyawa.
Seakan terlihat tidur, jasad korban yang telah di dandani menggunakan jas berwarna hitam langsung di bawa masuk ke ruang tamu dan ditidurkan.
Tampak saat itu, ada seorang wanita tua yang belakangan diketahui merupakan nenek korban tidak kuasa menyaksikan jasad korban.
"Baru kemarin kita ketemu, main-main di rumah," kata wanita tua yang mengenakan jaket berwarna hijau, sambil tersedu-sedu menangis.(trn)