Korban di dampingi orangtuanya. |
MEDAN | buser-investigasi.com
Pilu nasib AL, bocah berusia 6 tahun yang diduga menjadi korban malapratik. Kondisinya kini memprihatikan lantaran kencing jadi bercabang lima dan merasa sakit usai ikut sunatan massal di kantor camat.
Membuat sang ibu bernama Rusmiati (40) warga Jakabaring, Palembang ini membuat laporan ke Polrestabes Palembang.
Dihadapan petugas, Rusmiati mengatakan, kejadian tersebut bermula saat anaknya mengikuti sunatan massal di kantor Camat Jakabaring, Rabu (3/7) lalu.
Setelah disunat, terjadi hal yang aneh kepada anaknya karena saat buang air kecil menjadi bercabang. "Awalnya anak saya ini ikut sunat masal pak, seperti anak-anak yang lain. Nah pas anak saya pipis, maaf punya anak saya ini lubangnya banyak hingga 5 lubang, dan hingga saya laporkan masih ada 2 lubang pak," katanya kepada petugas.
Rusmiati mengaku sudah mendatangi pihak penyelenggara sunat massal tersebut, namun hanya diobati, bahkan anaknya tersebut harus dioperasi namun hingga kini belum terealisasi.
"Katanya akan dijadwalkan mau operasi, namun belum hingga saat ini. Oleh itu saya melapor ke sini," ungkapnya.
Rusmiatipun menerangkan tak hanya bercabang, saat buang air kecilpun anaknya merasa sakit. "Sakit pak anak saya bilang saat pipis," katanya.
Sementara, KA SPKT Polrestabes Palembang, AKP Hery membenarkan adanya laporan orang tua korban Rusmiati terkait UU Kesehatan.
"Laporan sudah kita terima dan akan ditindaklanjuti oleh petugas Pidsus Polrestabes Palembang," ungkapnya.
Sebelumnya, insiden serupa juga terjadi di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Orangtua MR (9) bocah yang mengalami kesakitan usai menjalani sunat laser mengaku bingung. Dia bingung melihat kondisi anaknya pasca sunat laser.
MR baru saja menjalani sunat laser di Rumah Sakit apung yang beroperasi di Jembatan Kaledupa, Wakatobi. Kini sang ibu kebingungan karena kondisi bocah malang tersebut tak membaik setelah operasi.(trn)