
![]() |
Sekali Beraksi, Komplotan Pencuri Avtur Kualanamu Diupah Rp 5 Juta/Orang |
DELI SERDANG | buser-investigasi.com
Polresta Deli Serdang menyelidiki kasus pencurian minyak avtur untuk pasokan Bandara Kualanamu di Pantai Labu. Hasil pemeriksaan, para pelaku mengaku mendapatkan upah sekitar Rp 5 juta per orang untuk sekali beraksi.
"Keuntungannya belum (diketahui), masih kami dalami. Namun, pengakuan para tersangka mereka mendapat pembagian Rp 5 juta per orang setiap minyak avtur tersebut terjual. Jadi, sekali beraksi mereka dapat Rp 5 juta," kata Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang Kompol Rizqi Akbar, Jumat (14/2/2025).
Rizqi menyebut para pelaku diperkirakan beraksi 1-2 kali per bulan, tergantung jadwal kapal tangker pembawa avtur tersebut mendarat. Perwira menengah polri itu mengatakan pihaknya masih menyelidiki pelaku lain dalam kasus tersebut.
"Satu sampai dua kali, tergantung berapa kali kapal tankernya merapat. Ini yang masih kami dalami (aktor lain)," jelasnya.
Rizqi menyebut ketiga pelaku ini sudah ditetapkan menjadi tersangka. Para pelaku dijerat Pasal 363 KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara. "Sudah (tersangka)," kaga Rizqi.
Sebelumnya, Lantamal I mengungkap kasus pencurian avtur Bandara Kualanamu yang disimpan di salah satu gubuk di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Selasa (11/2). Ada tiga orang pelaku yang ditangkap.
Ketiganya, yakni Rafar alias Tofa (47), Irwansyah alias Dede (31) dan Hairi (43). Tofa merupakan penjaga wisata Pantai Dewi Indah itu.
Selain mengamankan ketiganya, petugas juga mengamankan barang bukti, seperti 29 tangki yang masing-masing berisi satu ton avtur, dua drum plastik yang masing-masing berisi sekitar 220 liter avtur, dan selang minyak.
Kadispen Lantamal I Letkol Laut Nelson Sagala menyebut para pelaku melancarkan aksinya dengan melubangi pipa pertamina. Lalu, pipa para tersebut diarahkan ke gubuk yang dijadikan gudang penyimpanan. Dalam setiap kali beraksi, para pelaku mencuri sebanyak 30 kiloliter (KL)
"Jadi, sudah berjalan sekitar lebih dua tahun, sejak 2022," kata Nelson Sagala. (*/Media)