
![]() |
Kondisi korban. |
MEDAN | buser-investigasi.com
Geger! Seorang pengendara roda dua ditemukan tergeletak dengan kondisi mengenaskan. Korban diduga disiram cairan misterius oleh orang tak dikenal (OTK) hingga meninggal dunia dengan tubuh melepuh. Teror OTK itu pun kini masih dalam penyelidikan polsek setempat.
Diduga disiram air keras, Abdi Karir alias Panjang (47) warga Jalan Purwosari Gang Dame Kelurahan Brayan Bengkel, Kecamatan Medan Timur, meninggal dunia, Selasa (11/2).
Peristiwa mengenaskan itu terjadi di Pasar IV Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang sekira jam 01.30 WIB.
Informasi diperoleh sebelum kejadian korban bersama seorang wanita berboncengan naik kereta. Tiba-tiba seorang pengendara roda dua melintas dan langsung menyiramkan diduga air keras ke tubuh korban.
Melihat hal itu, wanita teman korban berteriak minta tolong yang mengundang perhatian warga. Tak lama kemudian, Panjang yang bekerja sebagai bongkar muat ikan di Sampali dibawa ke RS Imelda.
Korban yang memiliki tiga anak ini mengalami luka bakar serius di bagian muka dan dada.
Sempat menjalani perawatan di RS Imelda, namun Panjang menghembuskan nafas terakhir jam 05.00 WIB.
Rita Zahara, kakak korban kepada wartawan mengatakan mereka dikabari bahwa Panjang dilarikan RS Imelda karena diduga disiram air keras. "Sekira jam 03.00 WIB, kami ditelepon teman korban bahwa Panjang dilarikan ke RS Imelda Medan," ujar Rita.
Terangnya, selama ini adiknya bekerja sebagai bongkar muat di pelelangan ikan Sampali. "Yang kami dengar dia bersama cewek saat kejadian," tambahnya.
Jenazah korban lalu dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk autopsi. Dan sekira jam 21.00 WIB, jenazah dimakamkan di TPU Jalan Purwosari.
Kanit Reskrim Polsek Medan Tembung AKP Japri Simamora ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian. "Pelakunya masih lidik," ujarnya.
Tubuh Melepuh
Kondisi korban dengan sekujur tubuh melepuh. Sementara teman perempuannya tersebut tidak mengalami luka. "Dari mulai dada sampai perut kena. Kalau perempuan itu tidak kena. Perempuan itu pun kami tidak kenal," cecarnya.
Mendapat informasi itu, pihak keluarga Buyung langsung mendatangi rumah sakit Bhayangkara. Setelah dilakukan otopsi, jenazahnya disemayamkan di rumah orangtuanya, tidak jauh dari rumahnya.
"Malam itu juga kami kuburkan di Taman Pemakaman Flamboyan," ujarnya.
Masih kata Rita, adiknya tidak pernah bercerita permasalahannya di luar. Ia juga tidak mengetahui jumlah dan motif pelaku penyiraman tersebut.
"Untuk pelakunya kami tidak tau siapa dan berapa orang. Karena memang dia tidak pernah cerita. Kalau dia tidak pulang ke rumah itu memang sering. Karena kerjanya juga malam," tuturnya.
Hingga saat ini, polisi pun masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.(mot/mis)