
![]() |
Kota Padangsidimpuan Diterjang Banjir & Longsor, 1 Mayat Ditemukan |
PADANGSIDIMPUAN | bu8er-investigasi.com
AKIBAT diguyur hujan deras, Kota Padangsidimpuan diterjang banjir. Akibatnya, 5 kecamatan terdampak akibat banjir tersebut.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Yuyun Karseno, mengatakan peristiwa banjir itu terjadi akibat hujan deras. Selain banjir, longsor juga terjadi.
"Pada hari Kamis tanggal 13 Maret 2025 sekitar jam 23.20 WIB, akibat curah hujan tinggi sehingga mengakibatkan banjir dan tanah longsor di Kota Padangsidimpuan," kata Yuyun Karseno, Jumat (14/3/2025).
Ada 5 kecamatan terdampak banjir dan longsor ini. Dengan belasan desa/kelurahan terendam banjir.
![]() |
Kota Padangsidimpuan Diterjang Banjir & Longsor, 1 Mayat Ditemukan |
Tanah longsor sendiri terjadi di kawasan Hapinis, Kelurahan Batunadua Julu, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua. Pihak BPBD masih mendata berapa jumlah korban dan fasilitas umum yang rusak.
"Fasilitas umun yang rusak dan korban masih pendataan," ucapnya.
Banjir disebut sudah berangsur-angsur surut. Lokasi longsor juga mulai dibersihkan. "Saat ini, banjir mulai berangsur surut di 5 kecamatan di Kota Padangsidimpuan," tutupnya.
Pasca banjir, warga menemukan mayat pria terhimpit kayu di pinggir sungai Batang Angkola, Desa Pudun Jae, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Jumat (14/3/2025) siang. Lokasinya beberapa ratus meter di hilir Jembatan Sihitang.
Mayat pertama sekali ditemukan warga yang hendak mengambil papan hanyut di pinggir sungai. Saat menarik papan dari tumpukan sampah, dia melihat kaki manusia mengambang di permukaan air.
Penemuan mayat ini segera dikabarkannya ke Kepala Desa dan kepada warga di sekitar ‘pantai’ pengambilan batu dan pasir tersebut. Tak lama kemudian warga sudah ramai di lokasi.
Kepala Desa Pudun Jae, Riski Ibrahim Siregar, membenarkan penemuan sesosok mayat pria di sungai. Diduga korban hanyut saat banjir melanda Kota Padangasidimpuan pada Kamis (13/3/2025) malam.
Jenazah telah dijemput keluarganya. Dari sana diketahui bahwa korban bernama Feri Siregar, usia 21 tahun, warga Desa Tabusira, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan.
“Sudah dijemput keluarga. Mengenai kronologi bagaimana korban bisa hanyut, kita tidak tahu. Namun yang jelas jenazahnya sudah dijemput pihak keluarga,” jelas Kepala Desa Pudun Jae. (*/dd)