
![]() |
Sikap Diskriminatif Walikota Saat Batalkan Audiensi Sepihak Dengan KORMI Medan, Budayawan: Etika Tak Berbudaya |
MEDAN | buser-investigasi.com
Tindakan diskriminatif dan tak berbudaya yang ditunjukkan Walikota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas, ketika membatalkan secara sepihak audiensi yang sudah terjadwal dengan KORMI Kota Medan, pada Rabu, 9 April 2025 lalu, dinilai sebagai tindakan tak beretika dan melukai perasaan masyarakat.
"Itu adalah adab picisan yang dipertontonkannya. Bagaimana bisa seorang pemimpin dengan seenaknya membuat orang menunggu dan tiba-tiba membatalkan pertemuan secara sepihak tanpa kejelasan. Ini merupakan preseden buruk bagi kepemimpinannya sebagai Walikota," ujar Pemerhati Sosial dan Budaya, Tengku Zainuddin SH, ketika dimintai komentarnya, Sabtu, 12 April 2025.
Dijelaskan Tengku Zainuddin yang merupakan Pendiri Bingkai Budaya Indonesia (BBI) ini, apa yang dipertontonkan Rico Waas selaku Walikota Medan ini sangat bertentangan dengan visi nya ketika kampanye yakni menjadikan Kota Medan sebagai kota berbudaya.
"Budaya apa yang dimunculkan disini ? Jelas-jelas ini bukan tindakan orang berbudaya. Kita ketahui, adat dan budaya kita adalah menghargai tamu. Namun yang terjadi disini kebalikannya," katanya.
Selain itu, Tengku Zainuddin yang juga mediator bersertifikat ini sedikit membandingkan prilaku yang ditunjukkan Rico Waas dengan Bobby Nasution ketika menjabat sebagai Walikota Medan periode 2020-2025.
"Saat itu kita menggelar Festival Seni Taman Kolaborasi Medan Berkah di tahun 2021. Anak muda bernama Muhammad Bobby Afif Nasution yang saat itu menjabat sebagai Walikota Medan, berjanji untuk hadir di kegiatan tersebut," urainya.
Pada saat festival berlangsung, Bobby Nasution harus mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yang melakukan kunjungan ke kawasan Medan Utara.
"Melalui stafnya, beliau sempat meminta agar festival diperpanjang agar bisa hadir di kegiatan tersebut. Kita selaku inisiator kegiatan memahami kesibukkannya dan memaklumi hal tersebut. Itu jelas menunjukkan sikap santun dari seorang anak muda yang menjadi pemimpin," paparnya.
Ditambahkan Tengku Zainuddin yang juga sosok budayawan vokal di Sumatera Utara ini, saat dia dan para rekan mengundang Bobby Nasution untuk hadir di kegiatan Festival Seni Taman tersebut, situasinya tak jauh berbeda dengan saat Rico Waas dijadwalkan menerima audiensi dari KORMI Medan.
"Sama-sama baru menjabat, namun terlihat jelas disini bagaimana santun dan menghargai masyarakat yang ditunjukkan Bobby dalam menepati janjinya kepada masyarakat, sangat jauh berbeda dengan apa yang dipertontonkan Rico Waas saat ini," katanya.
Dengan kondisi ini, Tengku meminta agar Gubernur Sumatera Utara untuk menegur Walikota Medan dalam berbagai kegiatan agar tidak melukai perasaan masyarat.
"Kalau kondisi seperti ini, lebih baik warga berurusan dengan Wakil Walikota ataupun Sekda Kota Medan dalam pelayanan di masyarakat. Kita juga ingin melihat bagaimana korelasi kepemimpinan di jajaran Pemko Medan ini," pungkasnya. (ril)